Opini yang seringkali muncul di masyarakat. Ya, saat ini saya rasa masih banyak orang yang beropini bahwa ilmu teknik industri adalah ilmu nanggung. Atau bahkan lebih ekstrim lagi ada yang mengatakan ilmu banci. Hehe. Benarkah demikian? Lantas sebagai seorang calon industrial engineer bagaimana kita seharusnya menanggapi opini itu? Apakah kita harus marah-marah. Atau langsung saja nabok muka orang yang mengatakan seperti itu?
Eits.. ya jangan dong. Begini. Kita sebagai manusia, dikarunia oleh Sang Maha Pencipta suatu organ bernama otak. Otak manusia adalah struktur pusat pengaturan yang memiliki volume sekitar 1.350cc dan terdiri atas 100 juta sel syaraf atau neuron. Jadi, sudah sewajarnya lah kita manfaatkan terlebih dahulu 100juta neuron itu untuk menjawab opini itu.
Mari berpikir. Pertanyaannya, mengapa opini yang berkembang mengatakan ilmu teknik industri adalah ilmu nanggung? Terlepas dari faktor subyektif yang lain, jawabannya, mungkin karena masyarakat di luar bidang keteknikindustrian melihat bahwa apa yang dipelajari di teknik industri ternyata tidak hanya ilmu-ilmu pengetahuan alam saja, melainkan juga ilmu-ilmu sosial. Apa benar ini artinya nanggung?
Sebagai ilmu keteknikan, teknik industri memang bisa dikatakan berbeda dengan ilmu keteknikan yang lain. Dimana letal perbedaannya? Perbedaannya adalah pada ranah keilmuan yang digunakan (ingat tulisan saya sebelumnya?). Ranah keilmuan yang digunakan oleh cabang ilmu teknik selain teknik industri berada pada ranah ilmu pengetahuan dasar masing-masing. Di sini akan lebih mudah jika saya mengatakan bahwa cabang ilmu teknik selain teknik industri itu sifatnya domain-specific.
Bagaimana dengan domain (ranah) teknik industri? Sebenarnya domain bukanlah isu utama yang ada pada teknik industri. Peran para industrial engineer adalah sebagai SYSTEM INTEGRATOR, artinya sebagai orang yang memiliki tugas utama mensinergikan antarelemen yang ada dalam suatu sistem. Seorang industrial engineer dituntut untuk bisa mengenali dan memahami elemen-elemen tadi. Dimana elemen-elemen dalam sistem tersebut pasti memiliki kaitan dan pengaruh antara satu dengan yang lainnya serta tidak bisa dipisahkan.
Banyak masalah yang akan timbul ketika sudah memasuki scope sistem industri. Misalnya: Berapa jumlah pekerja yang harus dipekerjakan dengan target kapasitas produksi tertentu? Berapa pula jumlah mesin yang harus dioperasikan? Haruskah kita meng-hire pekerja baru dan membeli mesin baru? (ingat mata kuliah Perencanaan Fasilitas). Di sini lah teknik industri menjadi seorang panglima perang yang dipersenjatai dengan berbagai tools dan metode analisis untuk memecahkan masalah pada berbagai macam domain. Inilah yang membedakan teknik industri dengan teknik yang lain. Teknik industri tidaklah domain-specific, tetapi methodology-driven.
Jika electrical engineer akan terus berada pada domain electrics dan mechanical engineer berada pada domain mechanics, begitu juga dengan engineering branch lainnya, maka industrial engineer dapat merancang, mengembangkan, dan menganalisis SISTEM di domain mana pun. Akan tetapi, bukan sistem sembarang sistem. Industrial engineering hanya dapat diterapkan pada sistem yang masuk dalam kategori SOCIOTECHNICAL System (STS), dimana SOCIO (manusia) dan TECHNICAL (unsur teknologi) adalah dua elemen utamanya.
Contohnya? Sistem manufaktur, sistem transportasi massal, warung kopi, tempat pencucian helm, dan lain-lain.
Jadi, kembali ke opini awal bahwa teknik industri ilmu nanggung, walaupun bukan istilah yang tepat, namun di sinilah memang area kerja disiplin ilmu teknik industri. Di samping aspek technical yang tentunya selalu bersinggungan dengan ilmu-ilmu pasti yang menjadi inti dari kompetensi engineering, aspek sosial dari people and society-nya juga tidak boleh diacuhkan.
Akhirnya, yang harus kita ketahui, teknik industri menjadi sebuah disiplin ilmu pencerahan sejak di awal perkembangannya, dimana dengan adanya teknik industri lah MANUSIA PUN DIMANUSIAKAN.
Pesan
Berbagai opini pasti akan terus berkembang dalam masyarakat luas, begitu juga di lingkungan sekitar Anda. Jadikan opini yang berkembang sebagai penyemangat dan motivasi untuk terus belajar, berkarya, dan berkontribusi untuk dunia keteknikindustrian, baik di Indonesia maupun di dunia. Just proud to be an (Indonesian) industrial engineer.
sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar